Rabu, 09 Mei 2012

WESTERNISASI


“ Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan mereka tetapi meraka berpaling dari kebanggaan itu.” (QS. Al Mukminun: 71).

Demi idola apa saja memang rela dikorbankan tak terkecuali rupiah. Ribuan remaja yang tergabung dalam Clouds (nama fans club untuk yesung ‘Super Junior) bahkan rela menyisihkan uangnya untuk menarik sang idola. Caranya, pertama mereka kumpulkan donasi dari masing-masing anggota. Hasilnya pun menakjubkan terkumpul sedikitnya Rp 9 juta dari ribuan anggota Clouds.

“Kita memang niat banget karena semua fan base Yesung dijadiin satu. Ada 9 juta yang terkumpul dari donasi,” ujar Irma salah seorang anggota saat ditemui sebelum konser super junior ( http://entertainment.kompas.com/29042012). Pada Kesempatan yang berbeda ratusan ABG untuk menyambut boyband idola mereka di terminal kedatangan 2 E Bandara Soekarno-Hatta. Dengan bekal seadanya, mereka rela untuk menginap di bandara lantaran tidak ingin melewatkan momen kedatangan SuJu ke tanah air. (www.beritasatu.com/29042012)

Ribuan orang berbondong – bondong menghadiri konser musikus asing di Jakarta, padahal harga tiketnya sama sekali tidak murah. Konser boyband dari Korea Selatan Super Junior atau Suju, yang akan digelar pada 28-29 April 2012, tiket dipastikan ludes terjual hanya dalam hitungan beberapa jam padahal harganya berkisar antara Rp 500.000 hingga Rp 2 juta (http://entertainment.kompas.com/07042012).

Sementara konser Rod Stewart 19 januari 2012 lalu di Jakarta, tiketnya dijual dengan harga Rp 1.500.000 s/d Rp 15 juta, sedangkan harga tiket konser Katy Perry di sentul, bogor berkisar Rp 650.000 s/d Rp 2.700.000, hebohnya tiket terjual habis. (http://duniabaca.com)

Gambaran diatas dengan mudah dijumpai di sekitar kita. Hal tersebut adalah salah satu bencana paling mengerikan yang menimpa umat manusia saat ini, yakni berkembangnya sikap hedonis ala kapitalisme. Ideologi Kapitalisme memandang bahwa manusia itu pada hakikatnya baik, tidak jahat. Kejahatan yang muncul dari manusia disebabkan oleh pengekangan terhadap kehendaknya.

Adapun konser, hiburan, seni adalah suatu hasil kreatifitas manusia yang harus dikembangkan dan dilestarikan sebagai bagian kebebasan berekspresi. Oleh karena itu, kaum kapitalis menyerukan untuk membebaskan kehendak manusia agar dia mampu menunjukkan tabiat baiknya yang asli. Dari sinilah, muncul ide kebebasan yang dijunjung oleh ideologi Kapitalisme.

Kapitalisme menyerukan jaminan terhadap 4 (empat) kebebasan bagi individu, yaitu : kebebasan beragama, kebebasan berpendapat, kebebasan kepemilikan, dan kebebasan bertingkah laku. Penerapan empat kebebasan dalam kehidupan telah melahirkan orang dengan watak :

1. Materialis, yaitu orang-orang yang hidupnya berorientasi kepada materi atau orang yang mementingkan kebendaan semata (harta, uang, dsb)

2. individualis dan egois, sehingga rontoklah semangat hidup social dan berkembangnya faham mementingkan diri sendiri serta kurang peduli terhadap lingkungan

3. Hedonis, menganggap bahwa kesenangan atau kenikmatan jasmani merupakan tujuan hidup manusia.

Gaya hedonis yang menjanjikan kesenangan sesaat telah menjangkiti kehidupan para remaja. Hal ini bisa kita lihat para remaja semakin mendewa-dewakan gaya artis idola mereka, di antaranya tren masa kini yang lebih suka ala Barat. Sikap individualis tercermin pada sikap fans yang “berlebihan”, rela mengeluarkan uang dalam jumlah banyak demi artis idola namun kurang peduli pada sesama, padahal dana ribuan hingga jutaan itu bisa digunakan untuk kepentingan yang lebih bermanfaat bagi sesama.


Ghazwul fikri Kesadaran terhadap adanya ide-ide yang dapat merusak pemahaman kaum muslimin membuat kita semakin peka terhadap apa yang sebenarnya terjadi, paling tidak kita mampu mengantisipasi tipu daya yang akan mencelakakan kita. Salah satu di antara permasalahan yang paling penting untuk disadari oleh umat Islam khususnya pada saat sekarang ini adalah tentang ghazwul fikri (perang pemikiran) yakni suatu inovasi pemikiran atau suatu gerakan yang sangat hebat dalam persoalan pemikiran.

Perang pemikiran menyangkut berbagai aspek kehidupan manusia. Tidak hanya mengenai masalah-masalah ilmu pengetahuan, tapi juga seluruh dimensi kehidupan diawali dengan pemikiran itu sendiri. Secara Istilah Penyerangan dengan berbagai cara terhadap pemikiran umat Islam guna merubah apa yang ada di dalamnya sehingga tidak lagi mengeluarkan darinya hal – hal yang benar karena telah bercampur aduk dengan hal – hal yang bertentangan dengan Islam. Sasaran Ghazwul Fikr menjauhkan ummat Islam dari dien-Nya, memasukkan orang – orang yang lemah imannya kepada millah / agama yang kufur, dan memadamkan cahaya agama Allah.

Metode Ghazwul Fikri membatasi supaya Islam tidak tersebar luas, yakni dengan cara :

1. Tasykik (pendangkalan/keragu-raguan), Gerakan yang berupaya menciptakan keragu-raguan dan pendangkalan kaum muslimin terhadap agamanya.

2. Tasywih (Pencemaran/pelecehan), Upaya orang kafir untuk menghilangkan kebanggaan kaum muslimin terhadap Islam dengan menggambarkan Islam secara buruk.

3. Tadhlil (penyesatan), upaya orang kafir untuk menyesatkan pemikiran ummat

4. Taghrib (pembaratan/westernisasi) Gerakan yang sasarannya untuk mengeliminasi Islam, mendorong kaum muslimin agar mau menerima seluruh pemikiran dan perilaku barat.

Bahaya westernisasi
Upaya westernisasi adalah salah satu produk yang sungguh sangat luar biasa, ini adalah hasil perang pemikiran yang dilakukan oleh musuh-musuh Islam. Tanpa disadari dan dirasakan oleh para pemuda sebagai harapan bangsa dan agama, pemikiran-pemikiran baru itu merasuk dengan mudah dalam alam bawah sadar mereka.

Toto Tasmara menyebut westernisasi ini sebagai ”Gerakan 7F”, Yaitu :

1. menghancuran kekuatan keuangan umat Islam (finansial),
2. merusak pola makan (food),
3. menciptakan perpecahan di antara umat Islam (friction),
4. menyebarkan cara berpikir bebas (freethought),
5. menguasai sinema, tv, dan media massa (film),
6. menumbuhkan dan menggoda masyarakat agar berbudaya dan bersikap mengikuti millah mereka (fashion of life style),
7. membuat beberapa aliran mistik untuk menghancurkan agama (faith) dan lain-lain.

Banyak pemuda tanpa disadari telah menjadi korban dari upaya fashion of life style. Sebagaimana tercermin pada sebuah komunitas anak muda yang berpakaian serba hitam, bersepatu boot, bertindik di sekujur tubuhnya, berhias rantai, serta bergaya rambut yang nyeleneh ala artis barat idola mereka. Kelompok ini pun rawan dengan kerusakan moral, pergaulan bebas, penyalahgunaan obat-obatan yang akan menghancurkan mentalitas dan menghilangkan nyawanya sendiri. Tentunya tidak hanya pada komunitas ini tudingan harus terarah, namun juga pada setiap komunitas—entah kaya, ekskusif, atau profesional—yang menjadikan kebebasan hidup, ekspresi, dan syahwatnya sebagai tuhan barunya.

Maka sungguh benarlah peringatan Allah pada kaum muslimin lewat firman-Nya :
“Orang-orang Yahudi dan Nashrani tidak akan pernah rela terhadap kalian, sehingga kalian mengikuti jejak mereka…” (Al Baqarah [2] :120).

“Sesungguhnya telah kalian dapati orang-orang yang paling besar permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik….” (Al Maidah [5] :82).

“….Dan tiada henti-hentinya mereka selalu memerangi kalian sehingga kalian murtad dari agama kalian, jika mereka mampu…” (Al Baqarah [2] : 217).

Counter Attack Westernisasi Mulai dari Mekkah sampai di madinah, Rasulullah saw senantiasa menghadapi perlawanan kaum musyrikin --Yahudi dan Musyrik Arab-- dalam menyebarkan dakwahnya. Bila mereka melancarkan perang fisik, Rastl saw dan para sahabatnya pun melancarkan perang fisik. Bila mereka melakukan perang pemikiran kaum Muslimin pun menghadapi serangan yang sama.

Kini di masa modern, musuh kaum muslimin dalam waktu yang sama juga melancarkan serangan pemikiran ke kaum Muslimin lewat media-media yang dimilikinya. CNN, News week, Time, AFP dan lain-lain, telah lama menjadi 'antek'antek' Barat untuk memadamkan cahaya Islam. Media-media Barat itu kritis terhadap perkembangan Islam, tapi tumpul bila berhadapan dengan negaranya atau tokoh-tokohnya sendiri.

Peperangan antara hak dan batil itu akan senantiasa terus berlangsung hingga hari kiamat. Selama ada Iblis dan Syetan maka manusia harus hati-hati, karena pemimpin jahat makhluk gaib --sering bersekutu dengan manusia-- sering melancarkan jurus-jurus mautnya ke manusia. Dan kita yang tidak melihat mereka, bila tidak punya iman yang kuat, bisa mengikuti jalan mereka. Setapak demi setapak, dan akhirnya bisa terperosok dalam permainan dan jebakan Iblis yang telah berpengalaman menjerumuskan manusia, ribuan atau jutaan tahun yang lalu sejak masa Nabi Adam as.

Begitu banyak perang pemikiran yang ada seharusnya tak membuat kita lengah. Banyak-banyaklah menambah wawasan dan keilmuan tentang Islam karena mereka sendiri juga menyerang dari segi ilmu Islam dengan pengertian mereka sendiri. Pemikiran mereka sebenarnya adalah pemikiran yang lemah dan tak berarti apa-apa jika landasan iman dan pengetahuan kita tentang Islam telah kuat. Karena sesungguhnya akal manusia selamanya tak akan mungkin mampu mengalahkan wahyu yang datang dari Tuhan semesta alam, yakni Allah Swt.

Menjadi suatu kemutlakan untuk menyelamatkan generasi penerus dari ancaman halus ini, yaitu dengan memberikan suatu pola pendidikan agama sejak dini, sehingga diharapkan akan terbentuk suatu benteng iman yang tebal dan kokoh pada diri generasi baru sehingga mampu menahan segala godaan yang akan membelokkannya dari jalan yang lurus dan menjadikannya mujahid-mujahid muda yang akan mampu menegakkan dan mengibarkan panji-panji dinnullah di muka bumi ini dan mampu mengalahkan musuh utama manusia yakni syaitan yang terkutuk. Ingat, sesungguhnya setan itu adalah musuh nyata bagi manusia. Sembilan kali Allah mengingatkan hal demikian dalam Al Qur’an yang Agung.

Sungguh gaya hidup dipengaruhi oleh pandangan hidup, sebagaimana amal manusia tergantung pada pemahamannya. Tidak akan berubah sikap seseorang kecuali jika pemahamannya berubah. Adapun pemahaman seseorang tidak akan berubah kecuali melalui proses berpikir, diskusi dan berpikir kritis. Karena itu tidak ada solusi jitu merubah gaya hidup, pandangan, pemikiran, pemahaman dan standar berpikir seseorang kecuali melalui gerakan dakwah pemikiran sebagai counter attack (serangan balik) atas perang pemikiran (ghazwul fikr) dan perang kebudayaan (ghazwul tsaqofi) yang dilakukan musuh – musuh kaum muslimin melalui Gerakan 7 F.

Dakwah pemikiran untuk membentuk individu bersyakhsiyah (kepribadian) Islam ditempuh dengan dua cara :
1. Kualitas aqliyah (pola pikir) islamiyah dithngkatkan dengan selalu menambah pengetahuan tentang islam sesuai al qur’an n’ al hadist.

2. Kualitas nafsiyah (pola sikap) islamiyah ditingkatkan dengan melatih diri melakukan ketaatan, menjalani ibadah-ibadah yang diperintahkan Allah.

Dengan cara itulah Syahsiyah Islamiyah akan terus menerus meningkat, seiring dengan bergulirnya waktu. Semakin tua usia, semakin meningkat kualitas pribadi yang dimilikinya. Pemikiran Islamnya bertambah cemerlang, jiwanya semakin mantap, dan ia semakin dekat dengan Allah.

Wallahu a’lam bishowab

0 komentar:

Posting Komentar