Rabu, 28 November 2012

Muslim Palestina Saudara Kita

“Sesungguhnya kaum muslimin itu bagaikan satu tubuh, jika satu bagian merasa sakit maka bagian yang lain akan merasakannya pula.” Hadits ini selayaknya diperhatikan oleh kaum muslimin, terutama melihat kondisi yang terjadi di gaza Palestina, yang beberapa saat yang lalu digempur oleh roket-roket Yahudi Israel. Kaum muslimin harus saling bahu-membahu membantu muslim lainnya walaupun berada ditempat yang jauh.

Dari Kairo, voa-islam memberitakan tentang Zionis-Israel yang telah mengulangi kembali petualangan militernya di Gaza. Agresi militer Zionis-Israel ke Gaza sekarang ini, tujuannya ingin menguji seberapa besar ancaman Hamas terhadap keamanan negeri Zionis itu. Adakah Hamas sebagai sebuah entitas politik dan militer sudah benar-benar menjadi ancaman bagi negeri Zionis?

Zionis-Israel tahun 2008, sudah melakukan agresi militer ke Gaza, yang menewaskan penduduk Gaza, dan ribuan lainnya yang mengalami luka-luka. Menghancurkan seluruh infrastruktur wilayah Gaza. Tetapi, sesudah tiga puluh hari berperang yang sangat melelahkan itu, Zionis-Israel tak berhasi menggulung Hamas. Padahal, waktu itu (2008), kondisi Gaza sangatlah lemah, karena sejak kemenangan pemilu Hamas di tahun 2006, Zionis-Israel melakukan embargo terhadap Gaza. Wilayah yang luasnya hanya 40 km persegi itu, siang malam dihujani peluru dari udara dan darat. Bahkan, Zionis-Israel melanggar konvensi Jenewa, dan menggunakan bom curah (cluster) menyerang Gaza.

Sekarang, Zionis-Israel ingin menguji kekuatan militer Hamas, yang sudah dianggap menjadi ancaman serius dibandingkan dengan Iran atau Hesbullah di Lebanon. Hamas semakin kuat dan memiliki persenjataan yang semakin canggih. Rudal yang dibuat oleh Hamas sudah mampu menjangkau ke dalam wilayah Israel, bukan hanya Tel Aviv, tetapi wilayah-wilalyah lainnya. Inilah yang membuat Zionis-Israel semakin tertekan. Disamping itu, jumlah senjata yang mengalir ke Gaza semakin banyak, dan kemampuan pasukan yang dibangun Hamas, semakin profesional.

Sementara itu, Presiden Turki Abdullah Gul menggambarkan serangan Israel di Jalur Gaza sebagai "Langkah berdarah Netanyahu menjelang pemilu di Israel", Gul mengatakan, bahwa "Serangan terjadi sebelum pemilu Israel" pada bulan Januari, sebagai investasi berdarah di pemilu. Netanyahu ingin menunjukkan kepada rakyat Israel, bahwa pemerintahan serius dalam melindungi negara dari ancaman keamanan oleh Hamas.

Dan yang menjadi korban dari serangan brutal Israel adalah penduduk sipil gaza terutama para perempuan dan anak-anak. Menurut data Hamas, selama serangan yang terjadi pada tanggal 14-21 November 2012 lalu, 166 warga sipil Gaza meninggal. Sementara 1235 lainnya luka-luka. "Dari seluruh korban tersebut 43 adalah anak-anak dan 13 perempuan," ujar salah satu petugas kesehatan Hamas. (http://news.detik.com)

Sungguh menyedihkan sekali!!! Karena akibat serangan biadab ini tidak hanya dirasakan pada saat terjadinya serangan, tetapi juga setelahnya. Lalu apa reaksi dunia terhadap kondisi ini? Apa yang sudah dilakukan kaum muslimin di luar jalur Gaza? Bantuan riel apakah yang sudah diberikan kepada mereka, mengingat mareka adalah saudara seaqidah kita.



Yahudi di Alqur’an

Berkaitan dengan sifat-sifat bangsa yahudi Israel telah banyak disebutkan dalam Al-qur’an dan As sunnah. Ketika Allah telah menyampaikan suatu berita maka pasti benarlah berita itu dan patut kita yakini keberadaannya.

Dalam QS. Ali Imran: 112 disebutkan tentang keburukan bangsa Israel yang menyebabkan mereka selalu dihinakan oleh Allah SWT. “Mereka diliputi kehinaan dimana saja mereka berada kecuali jika mereka berpegang pada tali agama Allah dan tali perjanjian dengan manusia, dan mereka akan mendapatkan kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir pada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas.”

Q.S. Al-Maidah : 62, “Dan kamu akan melihat kebanyakan dari mereka (orang-orang yahudi) bersegera membuat dosa, permusuhan dan memakan yang haram. Sesungguhnya amat buruk apa yang mereka telah kerjakan itu.”

QS. Al-Maidah ayat : 4,”Orang-orang yahudi berkata: tangan Allah terbelenggu, sebenarnya tangan merekalah yang terbelenggu, dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu...”.

Q.S. Al Isra’:4, “Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam kitab itu: “Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesomboga yang besar.”

Dari ayat-ayat AlQur’an yang telah dipaparkan diatas, jelaslah bahwa kebanyakan orang-orang yahudi memiliki sifat-sifat yang sangat tidak terpuji. Dan pada faktanya kita bisa melihat sendiri betapa orang-orang yahudi Israel telah merampas tanah kaum muslimin secara paksa dan membunuh mereka.



Palestina & Sekat diantara kaum muslimin

Dulu wilayah palestina dan Israel masuk wilayah yang bernama Syam, termasuk 3 negara di sekitarnya yaitu Yordania, Syria dan Libanon. Pada masa kekhilafahan Islam wilayah Syam hanya dipimpin oleh seorang wali (semacam gubernur). Wilayah seluas 5 Negara tersebut berarti hanya menjadi satu propinsi, sebagai bagian dari kekhilafahan Islam. Tapi sekarang menjadi 5 negara yang tentu dipimpin oleh 5 orang pemimpin, dengan kepentingan negaranya masing-masing dan sulit untuk disatukan. Padahal mayoritas mereka adalah satu aqidah yakni aqidah Islam.

Lalu dimana letak ukhuwah islamiyah yag seharusnya ada pada diri mereka? Ya, inilah yang terjadi jika ikatan kebangsaan sudah melekat pada pemikiran kaum muslimin. Ukhuwah islamiyah mejadi hilang. Rasa persaudaran seaqidah dengan kaum muslimin di daerah lain menjadi kabur. Perasaan sakit yang diderita muslim palestina saat ini tidak lagi dirasakan oleh kaum muslimin di Negara lain.

Ust Ahmad Sarwat, Lc menuliskan dalam artikelnya, Ketika Israel menjajah Palestina pertama kali, ada ketidak-seimbangan yang luar biasa. Israel datang dengan membawa Talmud, sementara Palestina tidak pakai Al-Quran. Israel mengatas-namakan tuhan dalam berperang, sementara Palestina tidak mengatas-namakan Allah dalam melawan. Israel membawa serta 20 juta kekuatan Yahudi di seluruh dunia dalam perang ini, sementara Palestina melupakan potensi 1.500 juta umat Islam sedunia.

Israel bercita-cita mendirikan negara yahudi di dunia, sementara Palestina sibuk mengkotak-kotakknya umat dalam negara yang sempit. Israel berjuang atas nama agama, sementara Palestina berjuang atas nama nasionalisme sempit. Barulah setelah ada gerakan Intifadhah tahun 1987 yang dipelopori oleh HAMAS, umat Islam di Palestina seakan tersentak kaget. Ternyata perjuangan mereka lewat nasionalisme sempit yang selama ini mereka percayakan tidak menghasilkan apapun. Alih-alih mengusir penjajah, justru wilayah Palestina semakin hari semakin berkurang. (www.rumahfiqih.com)

Sementara Broto Wardoyo, pengajar di Departemen Hubungan Internasional Universitas Indonesia menyesalkan sokongan dunia Islam yang tidak pernah ada terobosan. “Dukungan itu biasanya bentuknya pernyataan. ….. Kadang saya berpikir urusan Palestina karena isunya sangat seksi kadang kita memanfaatkan keseksiannya itu. Indonesia dalam hal ini tidak kelihatan, yang paling kentara adalah negara-negara Arab, seperti Mesir, Yordania, Arab Saudi, termasuk Iran sekali pun.” Demikian kata Broto ketika diwawancarai Merdeka.com menyikapi serangan Istarel ke Gaza Pekan kemarin. (www.merdeka.com)

Bila dilihat realitasnya, Nampak pernyataan kedua pengamat di atas sesuai kondisi di lapangan. Negeri – negeri kaum muslimin yang terpecah dalam banyak Negara tidak bersungguh – sungguh berniat membantu saudaranya di palestina. Bantuan yang diberikan relatif terbatas karena dukungan tersebut “terkekang” oleh kepentingan nasional masing – masing negeri.

Bila menengok liga arab, jumlah aggotanya 22 negara. Adapun jumlah anggota OKI ada 56 negara. apa yang bisa dilakukan oleh kaum muslimin, terutama negeri-negeri kaum muslimin yang langsung berbatasan dengan palestina?!. Hampir tidak ada. Dukungan lebih banyak berasal dari individu muslim dan LSM, adapun dukungan dari pemerintah kurang kongkret, sekali lagi hal ini terjadi akibat politik luar negeri masing – masing negeri yang memiliki kepentingan nasional yang berbeda. Akibatnya tidak ada kekuatan yang solid diantara negeri – negeri Islam terhadap masalah palestina, ataupun permasalahan ummat Islam lainnya.

Jika ummat mau bersatu menggabungkan kekuatan dan sumber daya yang mereka miliki pastilah kemenangan akan didapatkan. Tetapi ini tidak bisa terjadi selama ikatan kebangsaan masih bercokol di benak kaum muslimin. Malah yang ada adalah ketakutan dan ketundukan kaum muslimin pada barat karena mereka terceraiberai dalam Negara-negara kecil tanpa daya melawan barat dan Israel.

Oleh karena itu sungguh sangat urgen keberadaan seorang Amirul Mukminin yang memimpin dan menyatukan 1.5 Millyar muslim di muka bumi. Kepemimpinan tunggal kaum muslimin di bawah panji aqidah Islam ini insya ALlah akan mampu menyelesaikan masalah – masalah kaum muslimin.

Persatuan kepemimpinan dengan satu aqidah, satu visi, satu tujuan akan membentuk kekuatan yang solid menggabung segala sumber daya yang ada pada diri ummat Islam. Masalah sebesar apapun jika dikerjakan bersama dengan semangat persatuan dan persaudaraan (Ukhuwah) akan dapat terselesaikan, termasuk masalah pembebasan Palestina. InsyaaLlah.

Meski demikian, sementara Kepimpinan Ummat Islam belum tegak, tidak selayaknya jika ummat berdiam diri. Maka diserukan bagi tiap muslim di berbagai belahan bumi untuk membantu saudaranya di Palestina sesuai kemampuannya. Jika yang berdekatan dengan Palestina bisa membantu secara fisik (jihad), yang jauhpun wajib peduli dengan kondisi saudaranya dengan membantu sesuai kondisi, misalnya dengan menggalang dana, melaksanakan shalat ghaib, membaca qunut nazilah, membantu dukungan opini dsb.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW,“Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya, tidak menzhalimi atau mencelakakannya. Barangsiapa membantu kebutuhan saudaranya sesama Muslim dengan menghilangkan satu kesusahan darinya, niscaya Allah akan menghilangkan darinya satu kesusahan di antara kesusahan-kesusahan di hari kiamat. Dan barangsiapa menutupi aib seorang Muslim, niscaya Allah akan menutup aibnya pada hari kiamat.” (HR Bukhari dari Abdullah bin Umar ra)

Jangan sampai seorang muslim tidak peduli dengan urusan sesama muslim lain, apapun alasannya!, entah alasan perbedaan jarak, suku, bangsa, ras, golongan, mazhab, partai dll. Karena Rasulullah SAW telah mengingatkan dengan sabdanya, “Barang siapa yang tidak peduli dengan urusan kaum muslimin maka dia bukan bagian dari mereka “(HR. Hakim).



Khotimah

Wahai kaum muslimim.. marilah kita membangun kembali pemikiran ukhuwah Islamiyah pada diri kita. Bersatulah di bawah panji dan ikatan aqidah Islam, maka kaum muslimin akan kuat dan jaya. Seperti dalam firman Allah yang artinya:“Dan berpeganglah pada tali (agama) Allah dan janganlah bercerai berai, dan ingatlah ni’mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadikan kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara dan kamu telah berada di tepi jurang neraka lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayatNya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.” (QS. Ali Imran: 102-103).

Pada jaman Rosulullah ada satu kelompok orang Yahudi berusaha untuk memecah belah persatuan kaum muslimin setelah melihat suku Aus dann Khazraj masuk Islam. Salah seorang pemuda diantara mereka diperintahkan untuk menyusup diantara suku-suku tersebut untuk mengingatkan mereka tentang perang Bu’ah, dimana dalam perang itu suku Aus dapat mengalahkan orang khazraj.

Dan membaca sajak-sajak untuk menceraiberaikan mereka. Akibatnya, orang-orang Aus dan khazraj pun tersulut dan hendak berperang. Ketika Rosulullah mendengar kabar itu, Rosul langsung mengingatkan agar mereka mengingat Allah dan Islam yang telah memuliakan mereka serta diajak untuk menjauhkan diri dari ikatan kesukuan. Lalu mereka menangis dan saling berpelukan. Saudaraku…. Bersatulah!!!

0 komentar:

Posting Komentar